Bisnis makanan dari rumah semakin populer, terutama setelah pandemi. Menurut data Kemenkop UKM, 65% pelaku usaha kuliner baru memulai dari rumah. Tapi bagaimana cara bertahan dan sukses di industri yang kompetitif ini? Berikut strategi teruji yang bisa Anda terapkan hari ini.
Di tengah maraknya bisnis makanan rumahan, Anda perlu memiliki pembeda:
Contoh nyata: Bisnis kue rumahan "Mbak Lien" sukses karena konsisten menggunakan vanilla Madagascar asli meski harganya lebih mahal.
Gunakan aplikasi sederhana atau spreadsheet untuk mencatat:
Rumus dasar: (Biaya produksi + profit) ÷ jumlah porsi. Jangan lupa sisihkan 10-15% untuk biaya tak terduga.
Kebanyakan bisnis makanan rumahan gagal karena kewalahan mengelola pesanan. Solusinya:
92% pelanggan lebih responsif di WhatsApp dibanding platform lain. Beberapa cara efektif:
Dengan Kirimi.id, Anda bisa mengirim pesan ke ratusan pelanggan sekaligus dan menjadwalkan broadcast. Praktis tanpa perlu kirim manual satu-satu!
Tips konten yang bekerja:
Pelanggan setia datang karena konsistensi. Beberapa tips:
Komunikasi yang jujur mengurangi komplain:
Gunakan fitur auto-reply WhatsApp di Kirimi.id untuk berikan info dasar secara otomatis ketika pelanggan bertanya.
Saat order mulai ramai, siapkan sistem yang bisa berkembang:
Bisnis makanan rumahan bisa menjadi sumber penghasilan utama jika dijalankan dengan strategi tepat. Kuncinya adalah konsistensi, manajemen yang rapi, dan pemanfaatan teknologi sederhana seperti WhatsApp marketing via Kirimi.id.
Dapatkan free trial Kirimi.id hari ini untuk mengelola bisnis makanan Anda lebih efisien. Kelola pesanan, kirim broadcast promo, dan balas chat pelanggan - semuanya dari satu dashboard sederhana.
Bisnis makanan dari rumah bukan sekedar hobi - ini adalah usaha serius yang bisa mengubah finansial Anda jika dikelola dengan benar. Action sekarang juga!
Tidak ada artikel terkait.